Sabtu, 12 Juni 2010

LOWONGAN KERJA SURVEYOR TAMBANG EMAS DI PT NUSA HALMAHERA MINERALS-MALUKU « Surveyor tambang Indonesia

LOWONGAN KERJA SURVEYOR TAMBANG EMAS DI PT NUSA HALMAHERA MINERALS-MALUKU « Surveyor tambang Indonesia

Lowongan Kerja

http://lowongankerjan.blogspot.com/2009/06/conocophillips-jobs-vacancy-lowongan.html

Lowongan conocophillips

Lowongan conocophillips

slide show blogspot

http://warnet-mu.blogspot.com/2010/05/membuat-headlines-dengan-slideshow-di.html

Aku Nge-Blog, kamu?: Uninstall Deep Freeze secara Praktis

Aku Nge-Blog, kamu?: Uninstall Deep Freeze secara Praktis

Melacak no HP

http://pulsa.web.id/hlrlookup/

Topcon

Alat Ukur Survey Tanah Dan Pemetaan (Total Station Topcon)











Kami Perusahaan CV. MEDIA SURVEY selaku Agent Resmi wilayah DIY&Jawa Tengah untuk produk peralatan survey dan pemetaan tanah Merk TOPCON (Japan).Kami Menyediakan Penjualan untuk alat survey&pemetaan tanah produk TOPCON,NIKKON,SOKKIA,DLL : Digital Theodolite(DT), Total station(GTS), GPT, Auto level,Laser series, GPS Geodetik Hyper GB,Hyper GA, ATG(WATERPAS),dll di (DIY&Jawa Tengah). Garansi 1 tahun Service&sparepart,kalibrasi terjamin, serta menjual accecoriesnya yang lain. Kami Juga meneyediakan GPS Garmin 76 CSX, 60CSX, Alt2x Geologi: Kompas Sunto Kb14,20,Brunton 5006,5008,Palu Geologi,distometer,meteran Yamayo,dll














PROMO BULAN OKTOBER 2009 HARGA TOTAL STATION TKS 202 TOPCON GOWIN SEHARGA THEODOLITE "Rp 38.000.000,- & TOPCON JEPANG GTS 235N Rp 58.000.000,- " GARANSI RESMI SERVIS&SPAREPART 1 TAHUN





























Spesifikasi Total Station Topcon Gowin TKS 202 :
Model : Topcon Gowin TKS 202
a)Pengukuran Jarak/Jangkauan : 1 Prisma = 2000m
3 Prisma = 2700m
b)Ketelitian : ± (2 + 2 ppm x D) m.s.e
c)Lama Pengamatan
Fine : 1,2 detik
Coarse : 0,7 detik
Tracking : 0,4 detik
d)Pengukuran Sudut
Ketelitian : 2"
e)Mimimun Pembacaan : 1"/5"
f)Baterai : Lithium Ion 3000Ma
g)Waktu Operasi
Pengukuran Jarak dan Sudut : 14 Jam
Pengukuran sudut : 60 jam
h)Pengisian Baterai
Lama Pengisian : 1,5 Jam
i)Temperatur : 20 drajat - 50 derajat
J)Memori Internal : 24000 Titik

TOPCON JEPANG : Total Station GTS 235,GPS Geodetik Hyper GB,GPT, Theodolite Digital, Waterpas(ATG), Rotating laser, Dll





























Spesifikasi Total Station Topcon GTS 235N :
a)Pembacaan Sudut Terkecil : 1"
b)Accuracy : 5"
c)Pengukuran jarak 1 prisma : 3000 m
d)Pengukuran Jarak 3 Prisma : 4000 m
e)Ketelitian Jarak : (2mm+2ppmxD)m.s.e





PROPOSAL :



TOTAL SOLUSI TEKNOLOGI SURVEY TANAH, PEMETAAN,
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM
DAN DIGITALISA







1. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan misi dan arah institusi, diharapkan untuk mampu menyediakan suatu sistem informasi yang mampu menyajikan data secara cepat, akurat, lengkap dan mudah berintregrasi dengan aplikasi lain yang sudah ada. Sehingga dapat menunjang kinerja seluruh perusahaan dalam melakukan pelayanan masyarakat dan aktivitas bisnis.
Pemanfaatan teknologi komputer dibidang teknik sudah sedemikian maju, kita dengan teknologi tersebut dapat sangat dipermudah dalam bekerja.
Ditambah permaslahan yang semakin kompleks akan menuntut solusi yang holistik dan terintegrasi.
Mulai dari alat-alat survey, pengolah data sampai proses output, saat ini dapat dihubungkan dengan komputer. Data yang dihasilkan adalah data digital. Pentingnya suatu gambar digital dibanding peta konvesional , salah satu faktor pentingnya adalah mudahnya pengelolaan dan mem-mutakhirkan suatu gambar, Yang dimaksud dengan gambar konvensional adalah peta kertas hasil teknologi analog.
Gambar semacam ini cukup sulit untuk dimutakhirkan, karena praktis seluruhnya harus digambar ulang, tidak cukup bagian yang berubah saja. Selain itu penggunaannya juga terbatas, tidak mudah ditampilkan dalam format berbeda, dan tidak bisa langsung diproses dengan teknologi digital lainnya, misalnya dalam Sistem Informasi Geografi.




2. PERMASALAHAN
2.1 Survey dan Pemetaan
Dari deskripsi di atas, terdapat dua masalah primer yang dihadapi oleh perusahaan secara umum yaitu:
1. Bagaimana memanfaatkan teknologi dibidang surveying untuk mempercepat pekerjaan sipil,konstruksi dan pemetaan ?
2. Bagaimana mengelolah data lapangan menjadi output yang diinginkan ?
3. Bagaimana cara memperpanjang umur data dalam dokumen konvensional yang ada ?
4. Bagaimana cara menggabungkan gambar teknis yang diproduksi secara manual dan elektronis ?
5. Bagaimana cara mengelola file-file digital hasil proses konversi dokumen hardcopy ke format digital ?
6. Bagaimana dengan manajemen data, yang juga meliputi perihal distribusi, komunikasi, dan keamanan dokumen digital, serta integrasinya dengan sistem informasi yang sudah ada di perusahaan ?

2.2 Digitalisasi
Khusus mengenai dokumen proyek dan gambar teknik, masalah yang timbul kemudian adalah:
1. Bagaimana cara menghemat ruang penyimpanan arsip yang terus bertambah ?
2. Bagaimana cara melakukan pencarian informasi dalam begitu banyak data/ dokumen, baik aplkasi perkantoran maupun gambar teknis dengan cepat & mudah ?
3. Bagaimana cara melakukan distribusi dan revisi dokumen berformat digital secara aman, efektif dan efisien ?

3. S O L U S I
3.1 Survey, Pemetaan, dan GIS
Ada suatu sistem yang mungkin dapat menjawab permasalahan tersebut di atas. Secara ringkas, sistem seperti ini terdiri atas dari IPO (Input-Prosesor-Output). Untuk bagian input, yang digunakan adalah perangkat scanner berukuran besar, bagian prosesornya adalah komputer dan software pengelola dokumen, dan bagian outputnya adalah perangkat printer. Setiap akitifitas yang ada di dalam konsep IPO tersebut, dapat dilakukan oleh setiap perusahaan melalui pengumpulan data lapangan, aktifitas scanning, aktifitas pengolahan dokumen teknis digital, aktifitas manajemen dokumen teknis digital, dan aktifitas plotting.
Pengolahan hasil pengukuran secara automatic (digital) mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan pengolahan secara konvensional. Pengolahan secara automatic (digital) dapat memperoleh gambar/ peta hasil pengukuran secara cepat tanpa harus menghitung secara manual dan gambar/ peta berupa digital yang langsung terintegrasi dengan teknologi komputer (CAD, CAM, CAE dan GIS) dan salah satu faktor penting lainnya adalah mudahnya pengelolaan dan memutakhirkan suatu peta. Sedangka pengelolaan secara konvensional membutuhkan waktu yang lama karena harus menghitungdan menggambar hasil pengukuran dilapangan secara manual. Selain itu penggunaannya juga terbatas, tidak mudah ditampilkan dalam format berbeda, dan tidak bisa langsung diproses dengan teknologi digital lainnya, misalnya dalam Sistem Informasi Geografi

Diagram Total Solusi
Survey dan Pemetaan



3.2 Integrasi survey dan Pemetaan




Surveying equipment
Sejalan dengan perubahan jaman, permasalahan yang seringkali timbul adalah
a) Pola penggunaan lahan/tanah berubah dengan sangat cepat
b) Perubahan yang cepat pada permukaan tanah mengakibatkan meningkatnya kebutuhan peta yang cepat, akurat dan mutakhir untuk keperluan perencanaan dan penentuan kebijaksanaan pembangunan
c) Cara manual tidak memadai
d)Pesatnya perkembangan teknologi digital di bidang survey dan pemetaan

Dengan Total Station, benefit yang didapat :
a) Peralatan lebih praktis karena theodolit digital, EDM, dan buku
b) ukur elektronik dalam satu unit
c) Kesalahan operator dieliminir baik salah baca, salah catat, salah hitung serta salah gambar
d) Data asli tersimpan dalam memori alat dan dapat ditansfer ke komputer (download dan upload)
e) Proses perhitungan dan penggambaran dengan komputer
f) Keseluruhan proses menjadi lebih cepat dan teliti
g) Produktivitas meningkat

Contoh aplikasi :
a) Pengukuran poligon dan situasi
b)Pemasangan pipa minyak
c) Perencanaan jalan
d) Hitungan volume galian dan timbunan
e) Pekerjaan rekayasa konstruksi
f) Deformasi bendungan, irigasi dan lain-lain

Topcon Surveying Equipment








3.4 Digitalisasi
Technical Scanner




Suatu alat pemindai (scanner) yang dirancang khusus untuk teknik. Dengan ukuran sampai dengan 54” mampu mengalihmediakan berbagai media kertas menjadi digital dengan akurasi dan kecepatan yang mengagumkan




Integrasi – Proses
Civilcad
Software pengolahan data yang akan mempermudah proses hasil pengukuran :
a) Download / Upload dari Total Station ke Personal Computer (PC)
b) Input data manual
c) Perhitungan poligon dan detail
d) Digital Terrain Model
e) Gambar kontur beserta breaklines
f) Hitungan luas secara otomatis
g) Graphic text and line editor
h) Plotting dengan beragam skala ke plotter/printer
i) Transfer data ke AutoCAD, GIS, dll
j) Hitungan Volume
k) Penampang memanjang dan melintang
l) Desain jalan dengan super elevasi
m) Hitungan volume galian dan timbunan

R2V, Raster To Vector
Software konversi yang memungkinkan kita untuk merubah gambar image menjadi dat vektor, sehingga bisa diedit dan dirubah dengan software autocad dsb. Kita tidak memerlukan lagi menggambar ulang (redraw) atau mendigitnya di layar komputer/ digitizer. Otomatis gambar akan berubah menjadi garis, poligon, teks dsb.



Gambar Raster (image) Gambar Vektor (DWG/ DXF)



Document Management System
Sebagai suatu Badan Pemerintahan yang memiliki informasi baik berupa dokumen (surat, memo, dll), gambar (peta, blueprint, dll) baik berupa kertas maupun elektronik. Masalah yang timbul adalah jumlah dari dokumen dan gambar ini sangat banyak sehingga terkadang menjadi masalah tersendiri bagi beberapa orang dalam hal mendapatkan informasi. Untuk dokumen kita perlu mencari nomor suratnya, mem-foto copy atau men-scan dokumen tersebut dan kemudian mendistribusikan ke orang yang membutuhkan. Untuk gambar dalam bentuk kertas masalah yang timbul adalah jumlah dan ukuran yang besar sehingga membutuhkan tempat yang besar pula.
Hal tersebut diatas menimbulkan kurang efisien-nya waktu dan tenaga dimana informasi yang dibutuhkan hanya sebatas ingin melihat saja. Kelemahan lainnya adalah kemungkinan adanya pihak lain yang membutuhkan dokumen tersebut tetapi tidak dapat menemukan sumber informasinya, padahal kita menginginkan dokumen ini sebagai informasi yang bisa diakses oleh mereka yang memang membutuhkannya.
Document Management System sebagai aplikasi Manajemen Dokumen merupakan solusi bagi pengaturan dokumen yang memungkinkan informasi tersebut dapat diakses oleh mereka yang memerlukannya ataupun membatasinya pada orang-orang tertentu saja. Aplikasi ini juga dapat melakukan pencarian terhadap topik-topik yang diinginkan, melihat, ataupun melakukan revisi dari file tersebut.
Untuk mengoptimalkan penggunaan dari aplikasi manajemen dokumen, perlu didukung kemampuan untuk melakukan integrasi antara input dan output. DMS merupakan perpaduan yang baik dimana dapat berfungsi sebagai sarana input (scan), RedLining (anotasi) dan output (print). Integrasi dari DMS ini menghasilkan sistem informasi yang dapat diaplikasikan pada perkantoran kecil hingga skala enterprise. Dengan adanya sistem aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai dari Document Center.
Apabila menghendaki untuk mengelolah arsip ukuran kecil saja (paper work), kami juga mneyediakan suatu sistem manajemen arsip Canofile For Windows yang lebih mudah dan terjangkau. Apapun keinginan Bapak untuk maju dan berkembang, kami akan senantiasa menyediakan solusinya !
Setiap dokumen dalam bentuk hardcopy yang ingin dikelola, dapat dikonversi menjadi file elektronik dengan fungsi scan dan diimport/input ke dalam aplikasi TIM’S/ Canofile. Pada workstation pengguna, dokumen hasil scan ini kemudian didata dengan menggunakan software RxIndex atau dapat langsung dilihat sebagai viewer imaging communication. Selain itu data Adobe Acrobat (PDF) dapat pula ditampilkan dan dicari per bagian subject kalimat bila diperlukan. File dalam bentuk image ini untuk selanjutnya disimpan ke directory sesuai penempatannya (bisa terpusat atau terpisah antar bagian).
Untuk file dalam format Word, Excel, DWG dll (± 280 jenis format data) dapat langsung dilihat dengan menggunakan software RxHighlight. Lalu dengan beragam fungsi ADD FILE yang ada dapat langsung menambahkan suatu file ke dalam file lain atau diberikan anotasi tanpa menggangu file tersebut. File – file ini dapat dilihat dan diberikan anotasi secara bersamaan dalam satu waktu. Jika dalam suatu tahap pengerjaan terjadi revisi dalam file tersebut, maka pada tampilan RxIndex dapat diberikan informasi mengenai revisi sesuai dengan kebutuhannya.
File yang diakses oleh pengguna dapat dicetak (tentunya sesuai dengan level passwordnya) dan berfungsi ganda sebagai input maupun output informasi data.
Integrasi – Output
Plotter – wide format printer
Jika memerlukan untuk dicetak kembali, kami menyediakan solusi alat cetak yang mampu mencetak lebar. Tersedia pilihan untuk tinta dye atau pigment yang anti air. Mampu mencetak gambar teknik secara akurat maupun foto dengan detil yang tinggi. Solusi Cetak dari Canon sebagai pelopor di buble jet printing.




















HARGA PROMO TOPCON SELAMA BULAN JULI 2009 & SELAMA PERSEDIAAN MASIH ADA (GARANSI RESMI SERVIS&SPAREPART 1 TAHUN)



1) TOTAL STATION TOPCON GTS 235N (waterproof & Dustproof Total Station) seharga = “ Rp 58.000.000,- “ (harga sebelum promo $9.500 )




Spesifikasi :

* Pembacaan Sudut Terkecil = 1”
* Accuracy = 5”
* Pengukuran jarak :
1 prisma = 3000 m
3 prisma = 4000 m
* Ketelitian jarak = +(2mm+2ppmxD) m.s.e
* Objective lens = 45 mm (EDM : 50 mm)/30x
* Display = 2 sisi
* Lengs = 336x184x172mm






2) GPT 3105N + TRIPOD (waterproof & dustproof)

Spesifikasi :

* Pembacaan Sudut Terkecil = 1”
* Accuracy = 5”
* Pengukuran jarak dengan prisma :
1 prisma = 3000-4000 m
3 prisma = 4000-5300 m
9 prisma = 5000-6500 m
Mini Prisma = 1000 m
* Pengukuran jarak tanpa prisma :
1,5m – 350 m
* ketelitian jarak = + (2mm + 2 ppm x D) m.s.e
* display = 2 sisi
* Lengs = 336 x 184 x 17


* Objective lens = 45 mm (EDM : 50 mm)


3) GPT 7501 + TRIPOD


Spesifikasi :

* Pembacaan sudut terkecil = 0,5 ”
* Accuracy = 1 ”
* Pengukuran jarak dengan prisma :
1 prisma = 3000-4000 m
3 prisma = 4000-5300 m
9 prisma = 5000-6500 m
Mini Prisma = 1000 m
* Pengukuran jarak tanpa prisma :
Normal mode = 1,5 m – 250 m
Long Mode = 5 m – 2000 m
* display = 2 sisi
* Lengs = 377 x 223 x 201 mm


* Objective lens = 45 mm (EDM : 50 mm)/30x
* Built In Windows CE
* 3,5 inch TFT color LCD Display
* Touch Screen





4) DIGITAL THEODHOLITE TOPCON DT 205 (DB) + TRIPOD




Spesifikasi :
* Pembacaan Sudut Terkecil = 1”
* Accuracy = 5”
* Objective Lens = 45 mm
* Magnification = 30 x
* Display = 2 sisi








5) DIGITAL THEODHOLITE TOPCON DT 209 (DB) + TRIPOD






Spesifikasi :
* Pembacaan Sudut Terkecil = 10/20”
* Accuracy = 9”
* Objective Lens = 40 mm
* Magnification = 20 x
* Display = 1 sisi










6) GPS (Global Positioning System) GEODETIK HYPER GB&GA lengkap Tinggal 1 Unit barang untuk harga promo.












Spesifikasi :

Tracking
Tracking Channel standard = 40 channels L1/L2
Signal = GPS and GLONASS L1/L2 C/A, P-code, & Carrier
Accuracy
Static = 3mm+0.5ppmxD horizontal, 5 mm + 0.5 ppm x D vertical
RTK/Kinematic = 10mm+1ppmxD horizontal, 15mm + 1 ppm x D vertical
Memory
Internal Memory Capacity = 32 Mb upgradeable to 128 Mb
Wireless communication = Bluetooth


7) TOTAL STATION TOPCON GOWIN TKS 202 + Tripod (waterproof & Dustproof Total Station) seharga = Rp 38.000.000,- (harga sebelum promo = Rp 45.000.000)


8) Harga diatas belum termasuk acecorisnya untuk total station&theodolite :


Acecoris Total Station+Diskon :

- Single prism reflector system with plastic hard-case + tripod = Rp 4.000.000,-

- Ranging pole prism set 2 M = Rp 2.310.000,-

- F-4 Cabel for GTS = Rp 1.320.000,-

Acecoris Theodolite :

- leveling staf(bak ukur) 3M , 4M , 5M = $50 , $60 , $70



Keterangan :
* Harga Promo berlaku selama tenggang waktu&selama persediaan masih ada.
* Harga diatas belum termasuk biaya kirim (kecuali di DIY)&training.


Waktu tidak akan kompromi dengan teknologi, segera hubungi kami dan kami berharap dapat bersama-sama dengan Bapak/ ibu untuk menjawab tantangan digital ini :
HUBUNGI:
Surveying Solution
Andi Triraharjo, ST
Telp : 08562990203 / 02746876307 / 081327439403
Email&YM : andisurveytopcon@yahoo.com
Website : http://topcon-andi.blogspot.com/

CV. MEDIA SURVEY (AGEN RESMI TOPCON DI JAWA TENGAH)
MENYEDIAKAN SERVIS, SPAREPART, & ACCECORIESNYA
ALAMAT : JL. GLAGAHSARI PANDEAN No 772A Telp : 02746876307

"TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA"

Aku Nge-Blog, kamu?: Judul Skripsi/Tugas Akhir Teknik Informatika, Manajemen Informatika, Sistem Informasi, Teknik Komputer, Teknik Elektro

Aku Nge-Blog, kamu?: Judul Skripsi/Tugas Akhir Teknik Informatika, Manajemen Informatika, Sistem Informasi, Teknik Komputer, Teknik Elektro

Transfer

http://cadex.wordpress.com/2009/05/22/cad-civ-04-import-data-dari-total-station-ke-civil-3d-bagian-1/

Transfer data dari Total Station ke Autocad 3D

http://cadex.wordpress.com/2009/05/22/cad-civ-04-import-data-dari-total-station-ke-civil-3d-bagian-1/

Tutorial download upload data from total station

http://downloads.ziddu.com/downloadfile/8867518/ManualGTS230N.pdf.html

Land Development

http://cadengineeringportal.blogspot.com/2010/01/software-autodesk-land-desktop.html

Tutorial Menggunakan Menu Inquiry

Apa sih fungsi menu Inquiry?
Pada menu palette Land Desktop dan Land Desktop Complete, kita akan menemukan menu Inquiry. Inquiry yang saya temukan di thesaurus ms word bisa diterjemahkan sebagai keterangan, pengecekan, analisis, survey, dll. Dengan menu inquiry dari Land Desktop, berikut ini adalah hal2 yang bisa anda lakukan.
1. Mengecek koordinat Easting/Northing.
Klik menu Inquiry –> North/East. lalu klik salah satu point pada drawing.
2. Mengecek koordinat Latitude/Longitude:
Klik menu Inquiry –> Lat/Long. lalu klik salah satu point pada drawing.
3. Mengecek jarak Geodesic (Geodesic distance)
Klik menu Inquiry –> Geodetic Inverse. Klik titik pertama, lalu klik pada titik kedua.
humm.. mas, Geodetic Distance tu apaan seh? Jarak geodetic adalah jarak terpendek dua buah titik diatas permukaan ellipsoid bumi pada mean sea level. Dimana jarak disana dipengaruhi betul oleh Earth curvature (lengkung bumi). Biasanya banyak dipake sama orang navigasi, baik kapal maupun pesawat terbang.  Keterangan sederhana mengenaiah Goedetic distance bisa dilihat disini.
4. Mengecek jarak dan posisi sebuah titik atau objek terhadap Center Line.
Masuk saja ke menu Inquiry –> Station/Offset Object atau menu Inquiry –> Offset Alignment. tentukan line atau alignment referensinya. lalu klik titik diluar line atau alignment tersebut. LD akan menghitungkan posisi titik tersebut berada pada STA berapa dan menghitungkan berapa jarak terdekat titik tersebut (offset) terhadap line referensi tadi.
5. Mengecek properties Line dan Kurva.
Pada drawing alignment anda, masuk ke menu Inquiry –> Line/Curve/Spiral.  lalu klik salah satu titik pada kurva yang anda buat. Bisa klik pada garis lurus maupun pada bagian Kurva. LD akan menampilkan propertiesnya. contohnya seperti berikut.
--------------------------------------------------------------------------------

                                ARC DATA

--------------------------------------------------------------------------------

Begin . . . . .  North: 2284340.660          East:  423816.392

Radial Point. .  North: 2283466.875          East:  423770.288

End . . . . . .  North: 2284283.100          East:  423455.007

PI  . . . . . .  North: 2284350.519          East:  423629.546

   Tangent: 187.106           Chord: 365.940          Course: 260-57-01

Arc Length: 368.661          Radius: 875.000           Delta: 24-08-25
——————————————————————————–
ARC DATA
——————————————————————————–
Begin . . . . .  North: 2284340.660          East:  423816.392
Radial Point. .  North: 2283466.875          East:  423770.288
End . . . . . .  North: 2284283.100          East:  423455.007
PI  . . . . . .  North: 2284350.519          East:  423629.546
Tangent: 187.106           Chord: 365.940          Course: 260-57-01
Arc Length: 368.661          Radius: 875.000           Delta: 24-08-25
Fungsi yang sama bisa anda temukan pada menu Inquiry–> Roadway Curves, Railway curves, Spiral Radius.
6. Mengecek sudut.
Bila anda memiliki dua buah garis yang bersinggungan dan ingin mengecek sudt antara kedua garis tersebut masuk saja ke menu Inquiry –> Angles. Klik garis pertama. lalu klik garis kedua. LD akan menampilkan hasil seperti berikut:
The acute angle is 147-44-25

The obtuse angle is 212-15-35
Acute Angle dan Obtuse Angle adalah sudut dalam dan Sudut Luar dalam bahasa indonesia.
7. Mengecek jarak poligon.
Misal anda punya polygon traversing, ataw poligon sebuah path dan anda ingin mengecek berapa jaraknya, pakai saja menu Inquiry –> Continuous distance.  klik lah dari titik satu ke titik selanjutnya hingga akhir path tersebut. Tekan enter jika sudah selesai.
8. Mengecek elevasi kontur.
Klik menu Inquiry –> Contour Elevation. Ini bermanfaat untuk mengecek kontur yang belom berlabel.
9. Mengecek Elevasi pada surface.
Bermanfaat untuk mengecek properties sebuah titik di permukaan surface. klik menu Inquiry –> Surface Elevation. lalu klik sebuah titik dimana aja di surafce anda. LD akan menampilkan Koordinat Easing, Northing serta Elevasi titik yang anda klik tersebut.
10. Mengecek kemiringan permukaan (Slope).
Klik menu Inquiry –> List Slope. klik titik pertama di surface anda. lalu klik di titik kedua. LD akan menampilkan data seperti berikut (elevasi di titik pertama, elevasi titik kedua, beda tinggi, Slope, grade dan jarak horizontal)
First elev: 64.000, Second elev: 82.000, Elev diff: 18.000
Slope: 6.298:1, Grade: 15.879, Horiz dist: 113.360
11. Menge-track koordinat dan elevasi.
Masuk saja ke menu Inquiry –> Track North/East atau Inquiry –> Elevation. maka akan muncul windows kecil di pojok kiri atas yang menunjukkan koordinat North/East kemana sata kursor anda bergerak.
Ternyata fungsi inquiry banyak juga ya mas..? :)

Menghitung Volume Site

Finally, inilah yang ditunggu-tunggu. kelanjutan Tutorial LD yang khusus membahas gimana caranya Menghitung Volume Site. Maaf rekan sekalian, karena memang saya kesulitan mendapatkan data asli lapangan untuk perhitungan volume, maka untuk keperluan tutorial kali ini saya gunakan data Lesson-17 dari tutorial bawaan LD 2005. Mudah-mudahan ngga njelimet dan bisa diikuti.
Oke, jadi perhitungan Volume dengan LD ada tiga metode yaitu: Metode Grid Volume, Metode Composites Volume dan Metode Sections Volume. Karena saya anggap metode pertama adalah yang paling mudah, maka saya hanya akan membahas metode tersebut.
Menghitung Volume Site
Menggunakan Land Desktop, Volume Site bisa dihitung dengan logika yang disebut oleh LD sebagai “Stratum”. Stratum adalah ruang yang dibatasi oleh surface asli di lapangan dan surface final yang direncanakan. Volume yang diperoleh nantinya merupakan selisih dari Volume Surface Asli dengan Volume Surface rencana. Hasilnya bisa berupa Cut maupun Fill.
Untuk keperluan tutorial ini saya akan mengadaptasi Tutorial dari LD 2005 pada Lesson 17: Calculating site Volumes. Selamat mengikuti.
1.       Buka Autodesk Land Desktop
2.       Pada menu File, klik, Open untuk menampilkan box dialog Open Drawing: Project Based dialog Box
Lokasi default untuk folder yang berisi file project ini adalah c:\Land Projects 2005.
3.       Dari list Project Name, pilih TUTORIAL1, lalu dari list Select Project Drawing, pilih Lesson-17.dwg, kemudian klik OK.
4.       Pada menu Projects, klik Menu Palettes untuk menampilkan box dialog Menu Palette Manager.
5.       Pada list Menu, pilih Land Desktop 2005, kemudian klik Load.
Mendefinisikan Stratum dan Site
1.       Pada menu Terrain, klik Select Current Stratum untuk menampilkan dialog box Define Stratum
2.       Ketik Stratum1 pada Name dan EG and FS Surfaces untuk Description
3.       Klik Select for Surface 1 untuk menampilkan dialog box Select Surface, pilih EG kemudian klik OK untuk kembali ke dialog box Define Stratum.
4.       Klik Select for Surface 2 untuk menapilkan dialog box Select surface, pilih FG kemudian klik OK untuk kembali ke dialog box Define Stratum
5.       Pastikan bahwa Surface 1 adalah eg dan surface 2 adalah fg lalu kemudian klik OK untuk melanjutkan.
Prosedur dibawah adalah untuk mengubah setting volume site
6.       Pada menu Terrain klik Site Definition –> Site Settings untuk menampilkan dialog box Volume Site Settings
7. Pada isian Volume Labelling masukkan m3 untuk Suffix lalu klik OK
Gunakan prosedur dibawah untuk mendefinisikan site dalam 2m x 2m grid dan terotasi 20 derajat.
8.       Pada menu Terrain klik Site Definition –> Define Site
9.       Masukkan 20 degrees untuk Rotation Angle
10.   Ketik .P (dot P) untuk menggunakan filter point, dan keludian ketik 1 untuk Site Base Point.
11.   Masukkan 2 m untuk Grid M size dan tekan ENTER untuk menerima default lainnya
12.   Ketik  .P (dot P) lagi untuk mendisable penggunaan point filter, dan kemudian gunakan Endpoint OSNAP untuk memilih sisi pojok kanan atas dari polyline site definition.
13.   Tekan ENTER untuk menerima default. Lalu ketik No untuk menghapus the old site outline.
14.   Ketikkan Site1 untuk nama Site nya.
Menghitung Volume Grid
Dalam bagian ini anda akan menghitung volume dengan metode grid volume. Gimana caranya? Grid volume bekerja dengan melakukan superimpose grid di kedua permukaan pada stratum, mengukur sendiri elevasi grid pada intersection dan kemudian mengetahui beda tingginya.
1.       Pada menu Terrain, klik Grid Volume –> Calculate Total Site Volume untuk menampilkan dialog box Site Librarian
2.       Dari list Select Site, pilih Site1 dan klik OK untuk menampilkan dialog box Grid Volume Settings
3.       Terima saja semua defaultnya dengan mengklik OK untuk menampilkan dialog box Volume Results Surface
4.       Ketik G1-Site1 untuk New Surface kemudian klik OK
Hasil kalkulasi dengan menggunakan metode Grid Volume ditampilkan pada command line, dengan cut volume 3,376 m3, dan fill volume 20.380 m3 dan net volume adalah 17,004 m3 fill.
5.       Pada menu View, klik Named Views untuk menampilkan dialog box View. Dibawah Name, pilih 2, klik Set Current kemudian klik OK
6.       Klik ikon Layers pada toolbar untuk menampilkan Layer Properties Manager. Turn on (nyalakan) display layer Fg-srf-bdr untuk menampilkan polyline batas permukaan FG dan klik OK untuk menutup Layer Properties Manager.
7.       Pada menu Terrain, klik Set Current Surface untuk menampilkan dialog box Select Surface dan pilih Volume Surface. Pilih G1-Site1 dan list surface kemudian klik OK.
8.       Pada menu Terrain klik Surface Display –> Quick View.
Gambar dibawah adalah ilustrasi quick view dari permukaan grid volume. Area diantara batas permukaan fg dan kelebihan permukaan grid volume tidak dimasukkan dalam perhitungan volume.
quick view of grid volume surface

Garis besar untuk belajar Land Desktop


Mempelajari Land Desktop pada dasarnya sama dengan mempelajari software lain. Kita musti banyak dan sering bertegur sapa dengannya. Makin sering ketemu, maka makin cepat pula kita bisa  mengenalnya. Namun begitu, tetep bagi yang baru memulai belajar Land Desktop, tentunya perlu memiliki garis-garis besar haluan belajar.
Land Desktop sudah ada sejak tahun 2000an. Saat2 awal saya kuliah. Saat itu namanya Land Development. Namun pertemuan rutin saya selanjutnya dengan LD bukan di kampus. Tapi beberapa waktu setelah lulus. Saat itu saya dipaksa untuk mengenal software pengolah data lapangan yang bisa langsung membuat visualisasi kontur, cross dan long section sekaligus.
Saya dihadapkan dengan Land Desktop.
Beruntung, LD membawa tutorial di dalamnya. Alhasil, dua minggu saya yang intens dengan LD menghasilkan kontur, long dan cross, sesuai permintaan owner.
Sebenernya tulisan ini seharusnya berada di list tulisan2 awal saya ketika nulis di blog ini. berada di tengah2 begini membuat tulisan ini agak tanggung. Namun karena urgen jugasaya pikir gak masalah. Bagi yang baru aja akan mulai belajar, tulisan ini bisa digunain sebage awalannya.
Sebagian besar tahapan2 belajar ini udah saya buat tutorialnya. Masing2 tutorial berdiri sendiri dan gak berhubungan tutorial2 sebelumnya. Jadi rekan sekalian bisa mengakses tutorial manapun yang sesuai kebutuhan tanpa perlu menguasai tutorial yang sebelumnya.
Ok guys, ini dia:
1. Membuat Project baru
2. Editing point
3. Import point
4. Bekerja dengan Terrain model Explorer
5. Membuat kontur
6. Membuat long dan cross section
7. Menghitung volume
8. Membuat dan mengedit alignment
9. Menggambar kurva, spiral dan tangent
Selesai. Dengan menguasai kesembilan langkah tersebut, ditambah dengan pengetahuan lapangan dan civil structure tentunya, anda sudah bisa berkarya sebagai seorang highway engineer yang profesional!
http://hendriwibowo.wordpress.com/2009/05/14/how-to-work-with-land-desktop-tutorial-membuat-long-dan-cross-section/

Tutorial singkat Land development

Tutorial Autodesk Land Desktop

Software yang mudah digunain dan cukup familiar untuk pekerjaan surveying saat ini adalah Autodesk Land Desktop. Konon hingga sekarang, versi terakhir yang sudah dirilis adalah Land Desktop 2009. dengan tampilan Dumptruck kuning yang ngejreng di layar login-nya, versi terbaru LD ini memakan space di harddisk kita sekira 2 GigaByte. Gak masalah untuk mesin yang sudah make Harddisk kapasitas besar. Tapi jika dirasa terlalu berat karena kapasitas HD udah mepet, versi 2007, 2005 dan 2004 nya LD masih cukup mumpuni untuk membantu kerjaan kita koq. :)

Meski ada beberapa fitur tambahan di LD 2009 yang juga cukup signifikan dan gak ditemui di versi sebelumnya, tema yang akan dibahas berikut adalah starting general yang bakal ditemui dalam semua versi LD, so jangan khawatir. :D

Nah, berikut adalah sedikit tutorial for beginners tentang gimana caranya menggunakan Land Desktop. Dari awal step by step. Semoga bermangpaat.

Syarat utama untuk bisa bekerja dengan Land Desktop adalah bahwa gambar dan desain (file gambar) anda harus dihubungan dengan sebuah Project. Project merupakan sebuah media penyimpanan untuk gambar yang terhubungkan dengan data, yang didalamnya dapat termasuk, data point, surface, alignment, dan hasil pengamatan survey. Data project tidak disimpan didalam gambar akan tetapi terpisah dalam folder system anda. Untuk dapat memulai ikuti langkah-langkah berikut.

1. Aktifkan Autocad Land Desktop jika anda belum mengaktifkanya.

2. Pada menu Project klik Menu Palletes untuk menampilkan kotak dialog Menu Pallete Manager.

3. Dari daftar menu pilih Land Desktop dan klik Load.

Membuat sebuah Gambar dan Project

Setelah anda mengaktifkan sofware maka langkah pertama untuk sebuah gambar dan project baru untuk menyimpan data-data yang terhubung adalah:

1. Dari menu File klik New untuk menampilkan kotak dialog New Drawing: Project Based.

2. Masukkan Latihan_1 untuk Name.

3. Pada bagian Project and Drawing Location pastikan daftar Project Path menampilkan C:\Latihan_LDD (Sebelumnya buatlah folder dengan nama Latihan LDD di drive C) lalu klik Create Project untuk menampilkan kotak dialog Project Detail.

4. Pada bagian Initial Setting for New Drawing, dari daftar Prototype pilihlah Default (Meters).

5. Pada bagian Project Information, masukkan Project_1 untuk Name.

6. Masukkan Project Untuk Belajar LDD untuk Description dan Training untuk Keyword.

7. Pada bagian Drawing Path for this Project, pastikan folder Project “DWG” Folder yang ada didalam Project telah terpilih.

8. Klik OK untuk kembali kotak dialog New Drawing: Project Based.

9. Pada bagian Select Drawing Template, dari dafar Template pilih acad.dwt.

10. Pada bagian Project and Drawing Location, pastikan daftar Project Name menampilkan Project_1 dan daftar Drawing Path menampilkan Latihan LDD\ Project_1\dwg\.

11. Klik OK untuk membuat gambar baru dan Project, sekarang anda sudah memiliki sebuah Project.

Melakukan Setting pada Point Database

Menentukan parameter untuk memformat point datebase.

1. Seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog Create Point Database, pastikan Point Description Field Size adalah 32 karakter. Ada tambahan field dalam point database untuk point name, yang menyimpan alphanumerik point number atau nama point yang unique yang mungkin digunakan yang saling dapat mengubah dalam banyak perintah point. Field dari point number untuk point database tetap merupakan primery field dimana point disimpan dan di group.

2. Pilih kotak cek Use Point Names, dan pastikan Point Names Field Size adalah 16 karakter.

3. Klik OK untuk melanjutkan.

Melakukan Setting pada Gambar Baru

Menentukan parameter untuk gambar baru.

1. Seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog Load Settings pastikan Path-nya adalah C:\Program Files\Land Desktop 2004\Data\setup\

2. Pada bagian Drawing Setup Profile, dari daftar Profile Name, pilih m500.set (Metric,1:500).

3. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Units dan sesuaikan setting units-nya.

4. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Scale dan sesuaikan skalanya. Skala gambar horisontal mempunyai hubungan dengan blok jika anda melakukan insert blok dan ukuran dari text secara otomatis akan disesuaikan. Skala gambar vertikal hanya melakukan kontrol terhadap profile dan cross section yang dibuat dengan Autodesk Civil Design.

5. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Zone.

6. Kita akan mencoba dengan melakukan pilihan yang disediakan secara default oleh software, dari daftar Categories pilih UTM, NAD83 Datum, dan dari daftar koordinat system pilihl UTM with NAD 83 Datum, Zone 11,Meter; Central Meridian 117d W. (ini adalah zona indonesia bagian barat)

7. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Orientation dan sesuaikan seting orientasinya.

8. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Text Style dari daftar Set Style Name pilih mleroy.stp, dan klik load untuk memanggil text style mleroy.

9. Dari daftar Select Current Style, pilih L100.

10. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Border.

11. Pada bagian Border Selection pilih Scaled Block dan pada bagian Custom Block Section klik Browse untuk menampilkan kotak dialog Select a Custom Blok.

12. Dari daftar pilih pm_841x594.dwg, lalu klik Open untuk kembali ke kotak dialog Border.

13. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Save Settings. Jika setup yang sudah anda lakukan ingin anda gunakan secara terus menerus maka masukkan/isi nama profile dan simpanlah.

14. Klik Finish untuk menyelesaikan proses setup dari gambar.

15. Jendela Finish akan ditampilkan yang memuat tentang seting yang sudah anda lakukan, Klik OK untuk menyelesaikan.

Setup gambar sekarang sudah selesai anda lakukan dengan parameter yang benar.

Selesai. dengan demikian anda sudah bisa membuat gambar baru di project baru.

Tambahan: Melihat Struktur dari Project Direktori

Untuk melihat struktur dari direktori Project gunakan Window Explorer

_ Buka Window Explorer dan arahkan pada folder C:\Latihan_LDD

_ Expand folder Project_1 untuk menampilkan bagian bagian lain dari folder yang menyimpan beberapa macam data project.

Seluruh dara terkandung dalam folder cogo, termasuk file Microsoft database (.mdb) untuk point group, description keys, dan user difined data references.

Folder DWG memuat file gambar yang terhubung dengan project dan file (.dfm)

Folder Survey memuat data/file mentah yang didownload dati data colector, seperti filed book, database observasi, perataan poligon. Forlder ini akan kosong sampai dengan anda mengisinya dengan data tersebut.

Folder tambahan akan dibuat secara otomatis jika anda menggunakan Autodesk Land Desktop untuk bekerja dengan surface (dtm), alignment (aling), parcel (lots), dan volume (cd).

Folder tambahan akan dibuat secara otomatis jika anda menggunakan Autodesk Civil Design untuk bekerja dengan bekerja dengan pipe (pipewks), hydrology (hd), dan sheet manager (cd).

Autocad Land Development Tutorial Free Download

Autocad Land Development Tutorial Free Download

Autocad Land Development Tutorial Free Download

Autocad Land Development Tutorial Free Download

Lowongan Kerja dan Karir Batam 2010, Lowongan kerja dan Karir 2010, Bursa Lowongan kerja Indonesia BatamJob.Web.Id

Lowongan Kerja dan Karir Batam 2010, Lowongan kerja dan Karir 2010, Bursa Lowongan kerja Indonesia BatamJob.Web.Id

We will not go down

http://www.youtube.com/verify_age?next_url=http%3A//www.youtube.com/watch%3Fv%3DdlfhoU66s4Y

Lowongan Kerja di Batam - Situs Info Lowongan Kerja 2010 Terbaru

Lowongan Kerja di Batam - Situs Info Lowongan Kerja 2010 Terbaru